blue Who is Me???: Mengapa???

Followers

Wednesday 21 November 2012

Mengapa???

                 #Lindungilah saudara seagamaku di sana...

      Media massa yang menayangkan berita tentang kekejaman yang dilakukan oleh israeil, kaum yahudi kepada Palestin  menyebabkan hati ini terdetik.Hati ini tersentuh malahan hati ini menangis.Andai aku berada di sana bagaimana rasanya jihad yang aku lakukan atau aku sudah kembali kepada Allah?

              Aku cuba masuk ke imaginasi aku,aku ingin membayangkan rasa aku berada dalam dunia itu.Namun aku tewas.Terlalu berat dugaan saudara seagamaku di sana,berbeza dengan aku yang hidup dalam dunia yang hanya berperang dalam minda.Yang sering diulit dalam ketidaksyukuran.MasyAllah.

             Langit yang hanya ditemani sang bulan dan sang bintang sangat indah dilihat dek mata.Kebanyakan keluarga  meluangkan masa di kediaman masing-masing bersama orang-orang tercinta.Perjanjian yang telah dimetrai bersama pihak tertentu tidak mengusarkan lagi hati kecil itu.

           Si ibu sedang sibuk menyediakan makanan,anak-anak sedang leka bergurau senda di ruang tamu bersama gelak tawa mereka.Sang ayah pula tengah berjemaah di masjid untuk menghadap Tuhan yang agung.

           "Ibu cahaya apakah di atas langit tue?"tanya sang anak yang masih tidak tahu apakah itu.Bunga apikah?

          Ibu semakin panik,meninggalkan masakannya.Cuba melihat dan memberi kepastian atas pernyataan si anak."MasyaAllah,mari sini!"tempik si ibu pada anak kecilnya itu.Si ibu mendukung anak kecil itu dan menarik tangan dua lagi anaknya yang lain.Dia sudah tidak sedar apa-apa lagi,yang penting hanya keselamatan anak-anaknya.

         Cahaya kemerah-merahan dari langit itu semakin hampir ke permukaan bumi.Auranya juga sudah terasa.Semua masyarakat pada masa itu berlari ke sana-sini cuba berlindung dari perbuatan khianat itu.

        "Untuk apa pertempuran ini dilakukan?bisik seorang muslim yang berlari ke arah rumahnya untuk memastikan isteri dan anak-anaknya bukan menjadi mangsa kekejaman.Namun semua itu sudah terlambat.Ledakan kuat menggegarkan beberapa bangunan.Menghancurkan sasaran yang disasarkan.Suara ramai semakin kuat kedengaran.Dentuman yang kuat itu membawa kepada angin panas seperti taufan yang menyebabkan si ayah tadi terhumban ke dinding bangunan sehingga tidak mampu sedarkan diri.

       Si ibu memeluk anak-anaknya dengan erat.Gegaran tadi menjatuhkan beberapa pecahan batu siling rumah mereka.Si anak kecil sudah mula menangis ketakutan.

      "Nak jangan nangis sayang.Ibukan ada.Ibu akan lindungi anak-anak ibu ini."Anak sulungnya pula memeluk dengan erat,air matanya jatuh apabila mendengar tutur ibunya itu.
     "Ibu jangan tinggalkan kami ya.Ibu janji ya.Aiman sayang ibu sangat-sangat!"suaranya serak apabila menuturkan bicaranya itu.Anak yang kedua hanya berdiam,tangannya satu memegang erat tangan ibunya,satu tangannya memegang muka ibunya itu.

     "Ibu ayah mana?"hati si ibu semakin hilang arah,matanya semakin berat menahan air matanya.Pertanyaan itu sangat mengguris hati.

     "Ibu tak tahu nak.Mari ikut ibu."dia membawa anak-anaknya keluar dari rumah mereka itu,takut rumah itu runtuh dan menghempap mereka.Air matanya yang jatuh dibiarkan saja.

     Keadaan di luar rumah semakin huru-hara.Ada yang telah tercedera malahan mayat yang bergelimpangan berada di merata tempat.Tembakan dari udara yang dilakukan oleh pihak zionis selepas ledakan itu menyebabkan banyak yang terkorban.Si ibu terus menarik anak-anaknya lari dari kawasan itu.Namun nasib tidak menyebelahi mereka.

     "Ibu,tengok atas sana."Anak keduanya,Shahira yang dipegang oleh Aiman menunjuk pada cahaya di atas langit yang seperti bunga api.Ternyata pesta yang dilakukan oleh zionis itu masih belum berakhir,mereka masih belum puas.Belum tercapai target mangsa yang bermandi darah dalam minda kotor mereka.

     BUM!!!!!!

    "Ibu!!!"teriak Aiman pada ibunya saat gelombang itu terasa pada tubuhnya.Seraya ibunya memeluk mereka.Ledakan  kedua itu jatuh hampir dengan mereka berempat.Pandangan gelap seketika.Semua hilang dalam nyata!Bangunan jatuh menyembah bumi.

     Seketika kemudian Aiman terjaga.Tangannya tetap erat pada badan ibunya.Semua tiada gerakan dirasanya.Adik kecilnya juga turut terjaga.Duduk di sebelah ibu mereka dengan tangisan.

     "Ibu?Ibu bangun bu,jangan tinggalkan Aiman dan adik-adik.Ibu!"tangisan Aiman semakin kuat.Digerak-gerakkannya badan ibunya.Muka ibunya penuh dengan darah.Darah yang mengalir keluar dari hijab yang dipakai ibunya itu.Tangan kecil Aiman terus menggoncang badan ibunya.Akhirnya ibunya cuba bangkit dari kesakitan, tangan ibunya memegang muka Aiman.Dia berpesan,mungkin dia tahu dia tidak akan lama di dunia ini.Suaranya tenggelam timbul.

     "Man,jangan sedih nak,teruskan kehidupan.Jaga adik-adik,ingat Tuhan ya.Ibu akan pergi bertemu Allah.Jangan tangisi sangat pemergian ibu.Ibu tak dapat tunaikan janji ibu pada kamu untuk melindungi anak-anak ibu.Ibu tak mampu nak.Kita jumpa di syurga nanti ya nak.Ingat selalu yang ibu sentiasa sayang kamu semua.Ibu..."tidak sempat dia menghabiskan kata-katanya,malaikat maut sudah datang menjemput.Masa yang diberikan untuk menyampaikan hajat terakhir pada anaknya sudah tamat.Tangisan Aiman semakin deras.Tangan ibunya sudah jatuh ke tanah dari mukanya sebentar tadi. 

        Aiman menggapai tangan ibunya yang terjatuh tadi.

      "Ibu,janganlah pergi bu.Ibu mesti tunaikan janji ibu.Bagaimana Aiman dan adik-adik nanti?Siapa yang nak jaga dan bagi makan kami nanti?Di mana lagi Aiman nak cari masakan sesedap masakan ibu?Siapa lagi yang bisa menghangatkan tubuh kami selain pelukan ibu?Ibu...jan..gan pergi bu..."Aiman memeluk ibunya sambil mengucup dahi ibunya buat sekian kalinya.Air matanya masih terus mengalir.Ibunya sudah pergi,badan ibunya juga sudah semakin dingin.

     "Mari sayang,kita cari tempat berlindung."diangkatnya adik kecilnya itu.Tangisannya masih ada,namun digagahkannya semangat jiwanya.Dia mencari adiknya seorang lagi,Shahira yang tidak kedengaran suaranya dari tadi.Namun adiknya itu turut serta barsama ibunya.Kepalanya terhantuk kuat pada satu besi sehingga menyebabkan luka yang dalam.

      "Ira...Ira pun nak tinggalkan abang?Tak sayang abang dah kah?Tak nak main dengan abang lagi?Bangun sayang,abang dengan adik nie.Mari kita cari tempat perlindungan.Ibu dah pergi tinggalkan kita.Ira,dengar cakap abang,bangun sayang"Digerak-gerakkannya badan adiknya itu,namun tiada respon.Hatinya semakin sebak.Dia tahu adiknya sudah tiada.Dikucupnya pipi adik keduanya itu sama seperti dia melakukan pada ibunya sebentar tadi.
     "Ira,tunggu abang ya di atas sana,abang sayang Ira sangat-sangat.Mari Azim,kita pergi dari sini.Nanti esok kita cari ayah."Aiman mendukung adiknya yang kecil itu.Usia Aiman yang baru 5 tahun seolah-olah tidak penting lagi.Dia seperti orang dewasa saat ini dan hanya memikirkan untuk menyelamatkan adiknya yang bungsu itu.Tidak ingin terjadi sesuatu lagi pada adiknya itu.

      Tembakan dari tentera zionis dilakukan secara rambang.Aiman bersembunyi bersama adik kecilnya.Berharap hari esok cepat tiba!

      "Ya Allah lindungilah aku saat ini.Aku berserah padamu ya Allah!"

     Ternyata aku beruntung berada di bumi yang aku pijak ini.Aku berdoa semoga saudara-saudara seagama di Gaza akan dilindungi oleh Allah yang Maha Esa!


1 comment:

puteri jalanan a.k.a annur said...

pasti ada sebab kenapa kita semua dsini,di tanah bertuah,malaysia...

yg pastinya utk meneruskan kelangsungan kepercayaan kepada yg maha esa...